Home » » Hati yang Lembut dan Pikiran yang Jernih

Hati yang Lembut dan Pikiran yang Jernih

Posted by SURALAGA ONLINE on Minggu, 13 Mei 2018

Hati yang Lembut dan Pikiran yang Jernih

Ada yang mengatakan :

"Barang siapa meninggalkan dosa-dosa, niscaya lembutlah hatinya; dan barang siapa meninggalkan perkara yang haram dan makan makanan yang halal, maka jernihlah pikirannya."

Hati yang lembut adalah yang dengan tulus menerima nasihat agama dan mematuhinya, serta melaksanakan dengan khusuk. Pikiran yang jernih ialah dengan cemerlang mampu memikirkan ciptaan Allah dengan meyakini bahwa Allah swt. itu Maha Kuasa, di antarana membangkitkan kembali manusia setelah mati nanti.
keyakinan tersebut dapat diperoleh dengan merenungkan melalui pikiran dan akal, bahwa sesungguhnya Allah menciptakan manusia bermula dari setetes air mani yang menyatu didalam rahim, berubah menjadi segumpal darah, kemudian menjadi daging, tulang, otot, saraf sampai terbentuknya telinga, mata serta anggota badan lainnya. Selain itu Allah memudahkan janin keluar dari rahim, serta memberitahukan bagaimana menyusui bayi. Bayu yang baru lahir belum memiliki gigi, atas kuasa Allah swt. ditumbuhkan dan ditanggalkan gigi-giginya ketika berumur tujuh tahun, kemudian ditumbuhkan lagi pada waktu yang lain.
Allah swt. menjadikan keadaan manusia berubah dari kecil menjadi dewasa, kemudian tua dan dari sehat menjadi sakit. Dia menjadikan pula semua makhluknya tidur dan bangun setiap hari, rambut dan kuku rontk, kemudian tumbuh kembali. Malam dan siang silih berganti mulai perubahan peredaran matahari dan bulan, yang kesemuanya datang dan pergi silih berganti pula. Setiap bulan terbenam dan timbul dengan sempurna. Ketika terjadi gerhana sinar matahari hilang. Dari tanah yang basah Allah menyuburkan tanaman.
Berdasarkan itu semua, maka jelaslah, bahwa Yang Maha Kuasa atas semua itu adalah Allah swt. yang mampu menghidupkan semua yang telah mati, setelah mereka rusak di alam kubur. Oleh sebab itu, wajib bagi hamba Allah memperbanyak tafakur untuk  menambah kuat keyakinan nya tentang adanya kebangkitan setalah mati. Selain itu, harus pula mengakui adanya kebangkitan serta perhitungan seluruh perbuatan nya selama di dunia. jadi, sesuai dengan kekuatan imannya, nicaya akan timbul semangat dan kesungguhan untuk menjunjung tinggi perintah Allah dan menyingkiri larangan-Nya.



Submer : Kitab Nashaihul 'Ibad

Thanks for reading & sharing SURALAGA ONLINE

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman