Home » » 1000 Lebih Warga Lombok Timur yang Menikah Setiap Bulan

1000 Lebih Warga Lombok Timur yang Menikah Setiap Bulan

Posted by SURALAGA ONLINE on Rabu, 24 Februari 2016

Tumbuh Mulia - Suralaga Online | Acara silaturrahmi Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur H. Nasruddin, M.Pd (25/02), yang bertempat di Santren Darul Iman Wattaqwa dasan Tumbu desa Tumbuh Mulia di sambut meriah oleh warga.
Baca Juga: Suhu Politik di Dasan Borok Mulai Menghangat
Orang nomor satu di Kemenag Lotim tersebut menyampaikan tiga hal pokok, yaitu masalah Haji, masalah perkawinan, dan masalah pendidikan.

Menurut Pak Nasruddin haji merupakan hal yang sangat diidolakan oleh kaum muslimin. “Tidak ada umat Islam yang tidak ingin naik haji.” Kata beliau. “Tidak enak rasanya meninggalkan dunia ini tanpa ke Tanah Suci.” Tambanya lagi. Sehingga beliau menganjurkan agar masyarakat Lombok Timur segera mendaftarkan diri untuk berangkat haji kalau memang sudah mampu.

Mengenai soal pernikahan, Pak Nasruddin mengingatkan bahwa sesungguhnya tidak ada biaya sepeser pun untuk melakukan pernikahan di KUA. Kecuali bila dilakukan di rumah dikenakan biaya sebesar Rp. 600.000. Itu pun tidak disetor di kantor melainkan melalui bank. Kemudian dana tersebut akan dipakai untuk kemaslahatan umat.

Kakankemenag juga membeberkan bahwa penduduk  Lombok Timur adalah yang terpadat di NTB, dan telah tercatat ada sekitar 1000 lebih orang yang melakukan akad nikah setiap bulannya. “Saking padatnya Lotim ini, tidak kurang dari 1000 orang yang menikah setiap bulannya.” Ungkap beliau.


Terakhir soal pendidikan. Menurut beliau pendidikan merupakan pintu kebahagiaan, pintu kesejahteraan, dan pintu-pintu kemakmuran dalam segala bidang. Sehingga pendidikan dianggap sebagai kebutuhan primer.

Kakankemenag mengimbau agar masyarakat menyekolahkan anak-anaknya hiingga jenjang yang paling tinggi, jangan sampai setelah dewasa nanti  mereka menyesal. “Anak-anak harus disekolahkan hingga jenjang yang paling tinggi. Jangan sampai setelah dewasa mereka menyesal.” Imbuhnya.

Pesan terakhir beliau bahwa warga juga harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang edukatif. Setidaknya di waktu-waktu jam belajar masyarakat harus mengingatkan bila ada siswa sekolah yang berkeliaran di jalanan. Itu merupakan contoh prilaku warga yang bertanggung jawab terhadap pendidikan.

Thanks for reading & sharing SURALAGA ONLINE

Previous
« Prev Post

1 komentar:

Total Tayangan Halaman